Minggu, 27 Februari 2011 di 22.58 Diposting oleh Rofy Himawan 0 Comments

pengertian IP address

MarMar 1616
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.

Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255×255x255×255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.

IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.
Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :

Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255×255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini:




IP address kelas A


Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.




IP address kelas B


IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.




IP address kelas C


IP address kelas C digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas C selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.

Implementasi TCP/IP pada Windows meliputi protokol standar TCP/IP, kompatible dengan
TCP/IP berbasis jaringan. Protokol standar TCP/IP termasuk:
  1. Internet Protocol,
  2. Transmission Control Protocol (TCP),
  3. Internet Control Message Protocol (ICMP),
  4. Address Resolusion Protocol (ARP),
  5. User Datagram Protocol (UDP).
TCP/IP harus dikonfigurasikan sebelum dahulu agar bisa “berkomunikasi” di dalam jaringan
komputer. Setiap kartu jaringan komputer yang telah diinstall memerlukan IP address dan subnet
mask. IP address harus unik (berbeda dengan komputer lain), subnet mask digunakan untuk
membedakan network ID dari host ID.
Memberikan IP Address
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP) atau disi secara manual.


IP address dalam TCP/IP properties


Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address:
  1. Buka Control Panel dan double-klik icon Network.
  2. Di dalam tab Configuration, klik TCP/IP yang ada dalam daftar untuk kartu jaringan yang telah diinstall.
  3. Klik Properties.
  4. Di dalam tab IP Address, terdapat 2 pilihan:
    • Obtain an IP address automatically. IP address akan diperoleh melalui fasilitas DHCP. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis. 
    • Specify an IP address. IP address dan subnet mask diisi secara manual.
  5. Klik OK.
  6. Jika diperlukan masuk kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab Gateway, masukkan nomor alamat server.
  7. Klik OK.
  8. Jika diperlukan untuk mengaktifkan Windows Internet Naming Service (WINS) server, kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab WINS Configuration, dan klik Enable WINS Resolution serta masukan nomor alamat server. 
  9. Jika diperlukan untuk mengaktifkan domain name system (DNS), kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab DNS Configuration, klik Enable DNS, masukkan nomor alamat server.
  10. Klik OK.


Selasa, 22 Februari 2011 di 18.17 Diposting oleh Rofy Himawan 0 Comments

Bab i Sejarah

SEJARAH REDHAT

para peneliti di AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi UNIX, cikal bakal dari Linux. UNIX mendapatkan perhatian besar karena merupakan sistem operasi
pertama yang dibuat bukan oleh hardware maker. Selain itu juga karena seluruh source code-nya dibuat dengan bahasa C, sehingga mempermudah pemindahannya ke berbagai platform.
Dalam waktu singkat UNIX berkembang secara pesat dan terpecah dalam dua aliran: UNIX yang dikembangkan oleh Universitas Berkeley dan yang dikembangkan oleh AT&T. Setelah itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan diri, dan terjadilah persaingan yang melibatkan banyak perusahaan untuk memegang kontrol dalam bidang sistem operasi. Persaingan ini menyebabkan perlu adanya standarisasi. Dari sini lahirlah proyek POSIX yang dimotori oleh IEEE (The Institute of Electrical and Electronics Engineers) yang bertujuan untuk menetapkan spesifikasi standar UNIX. Akan tetapi, standarisasi ini tidak meredakan persaingan. Sejak saat itu, muncul berbagai macam jenis UNIX.
Salah satu diantaranya adalah MINIX yang dibuat oleh A. S. Tanenbaum untuk tujuan pendidikan. Source code MINIX inilah yang oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki pada waktu itu, kemudian dijadikan sebagai referensi untuk membuat sistem operasi baru yang gratis dan yang source codenya bisa diakses oleh umum. Sistem operasi ini kemudian diberi nama Linux. Dalam membangun Linux, Linus menggunakan tool-tool dari Free Foundation Software yang berlisensi GNU. Kemudian untuk menjadikan Linux sebuah sistem operasi yang utuh, dia memasukkan program-program yang juga berlisensi GNU.
Awalnya Linus membuat Linux sendiri sebagai hobi, karena ia ingin menjalankan sistem operasi semacam UNIX dalam komputer 386-nya. Dari hasil kerjanya lahirlah Linux versi 0.01, yang sebenarnya masih belum bisa disebut sebuah sistem operasi. Setelah mengalami perbaikan, jadilah Linux versi 0.02, yang notabene adalah Linux resmi versi pertama yang diumumkan pada publik. Linus mengumumkan source code Linux pada tanggal 5 Oktober 1991. Saat itu Linux sudah dapat menjalankan shell bash, gcc compiler, GNU make, GNU sed, compress dll. Proyek Linux ini mendapatkan perhatian dari para programer di seluruh dunia yang kemudian turut berpartisipasi membangun Linux. Perkembangan Linux berlangsung dengan sangat pesat hingga saat ini. Versi terbaru dari kernel Linux dapat anda check pada situs http://www.kernel.org [1].
Saat ini hanya pembangunan kernel Linux saja yang masih dikontrol oleh Linus sendiri. Sedangkan bagian lain dari sistem operasi Linux telah dikembangkan oleh banyak pihak. Oleh karenanya sekarang kita dapat melihat berbagai macam distro (distribusi, jenis) Linux yang jumlahnya ratusan jenis. Salah satu distro yang terkenal adalah RedHat. Selain itu ada juga distribusi Slackware dan Debian yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Linux juga diadaptasi ke banyak bahasa seperti misalnya Linux Trustix Merdeka di Indonesia, Vine Linux di Jepang, RedFlag Linux di Cina, dll.
Perkembangan yang pesat ini tidak terlepas dari jasa proyek GNU yang menyediakan program-program bermutu yang gratis dan esensial dalam Linux, seperti shell program, compiler, XFree, GNOME desktop, dll. Boleh dikatakan Linux ada saat ini berkat budaya open source dan fenomena Linux ini pula salah satu bukti kehebatan dari budaya open source.

Bab  ii Instalasi Red Hat


INSTALASI LINUX REDHAT
Persiapan Instalasi
Beberapa hal yang patut anda catat sebelum memulai instalasi adalah :
1. siapkan PC yang memungkinkan untuk menginstal linux
2. siapkan CD instalasi Linux yang akan anda instal
Memulai Instalasi
1. Setting BIOS pada komputer, agar booting pertama dari CD-Drive.
2. Masukkan Disk ke 1 dari 3 CD Red Hat ke dalam CD-Drive. Tunggu beberapa saat hingga tampil pilihan untuk memulai instalatasi Red Hat tersebut | tekan tombol Enter.
Tampilan awal boot
3. Tunggu beberapa saat akan muncul pilihan bahasa selama proses instalasi seperti gambar berikut :
Kotak dialog pilihan bahasa
4. Klik tombol Next. Kemudian akan tampil jendela pilihan untuk keyboard.
Kotak dialog konfigurasi keyboard
5. Klik tombol Next. Kemudian akan tampil jendela pilihan untuk mouse, klik sesuai dengan mouse yang digunakan.
Kotak dialog konfigurasi keyboard
6. Klik tombol Next. Kemudian akan tampil jendela pilihan untuk upgrade atau install

Kotak dialog Upgrade
7. Pilih Perform a New Red Hat Linux Installation, Kemudian klik tombol Next.
8. Tentukan pilihan untuk instalasi yang diinginkan, klik Next
Kotak dialog pilihan jenis instalasi
1 Personal Desktop Aplikasi offices dan Multimedia 1.8 GB
2 Workstation Komputer kerja untuk jaringan dan developer/ programmer. 2.1 GB
3 Server Komputer sebagai server dengan aplikasinya 1.5 GB – 4.85 GB
4 Custom Menentukan sendiri paket sesuai kebutuhan 500 MB – 4.85 GB
9. Pilih bentuk partisi yang diinginkan : Automatically Partition atau Manually Partition with Disk Druid
Kotak dialog pilihan jenis partisi

*) Membuat tiga partisi, masing-masing untuk windows, linux dan data. Sehingga jika anda ingin menghapus/ uninstal Linux atau Windows, data-data penting anda tidak turut hilang.
Skema susunan partisi
*) Didalam sebuah Harddisk terdapat konsep partisi yang terdiri dari Partisi Primary, Partisi Extended dan Partisi Logical. Didalam partisi primary terdapat Master Boot Record (MBR) untuk melakukan proses boot loader dari suatu sistem operasi.
10. Pilih Manually Partition with Disk Druid untuk membuat partisi Linux, dan secara default, Anda cukup untuk membuat partisi :
1 . /boot ———-> EXT3 / Linux Native ——-> 100 MB
2 . / ————–>EXT3 / Linux Native ——–>4000 MB
3 . swap ———–>Swap ————->2 x jumlah memori yang terpasang pada komputer
Kotak dialog pembagian partisi
Pilih tombol NEW pada kotak dialog Partitioning. Lalu isikan di kolom Mount Point “ / ”. Untuk file system, pilih Linux Native. Isikan kolom size sisa dari hardisk anda yang masih kosong. Lalu pilih OK kemudian pilih Next.
Kotak dialog menentukan sistem file
11. Setelah selesai pembuatan partisi maka akan ditampilkan konfigurasi untuk boot loader Lalu pilih Next, sehingga muncul tampilan sebagai berikut :
kotak dialog boot loader 
12. Jika anda berencana menghubungkan komputer ke jaringan, isikan data yang diminta. Jika tidak biarkan kosong. Pilih Next.
Kotak dialog konfigurasi jaringan
13. Kemudian muncul kotak konfigurasi firewall. Biarkan kosong jika anda tidak menghubungkan komputer dengan jaringan.
Kotak dialog konfigurasi Firewall
14. Pilih Next , muncul tampilan berikut yang meminta anda mengisikan jenis bahasa yang akan digunakan oleh RedHat nantinya.
     
Sell Links On Your Site
 
     

 
Kotak dialog konfigurasi bahasa tambahan
15. Pilih Next untuk melanjutkan. Sehingga tampil setting waktu.
Kotak dialog konfigurasi tanggal
16. Pilih Next untuk melanjutkan. Masukkan Password untuk root, yang merupakan super user. Klik tombol Next dan tombol Next kembali.


17. Tentukan paket-paket apa saja yang akan di Install. Ada beberapa group paket diantaranya seperti Desktop, Application, Server. Kemudian klik Next
Kotak dialog Menentukan Jenis Paket
18. Tunggu beberapa saat hingga proses instalasi paket yang telah dipilih selesai semuanya.
Kotak dialog proses instalasi
19. Kemudian akan tampil kotak dialog untuk membuat boot system untuk disket, masukkan disket pada drive A, kemudian klik tombol Next.
Kotak dialog pembuatan disket boot
20. Setelah selesai pembuatan disket boot, kemudian akan tampil kotak dialog untuk menentukan jenis Berikutnya installer akan meminta anda memilih konfigurasi Video Card. Umumnya, installer mengenali jenis video card yang ada. Dan juga anda diminta memilih jumlah RAM video card tersebut. Seperti terlihat pada gambar berikut :
Kotak dialog Konfigurasi card monitor
21. Klik Next untuk menentukan jenis monitor yang digunakan dan resolusi yang diinginkan.
22. Setelah anda memasukan dengan benar, maka selesai sudah instalasi Linux RedHat 9.0.

Bab iii Jaringan Linux dan Perintahnya

Perintah Dasar Linux
Sekilas Tentang Command Line

Seperti halnya bila kita mengetikkan perintah di DOS, command line atau baris perintah di Linux juga diketikkan di prompt dan diakhiri dengan menekan tombol Enter pada keyboard untuk mengeksekusi perintah tersebut.

Baris perintah merupakan cara yang lebih efisien untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Oleh karena itu pemakai Linux tetap mengandalkan cara ini untuk bekerja. Sebaiknya pemula juga harus mengetahui dan sedikitnya pernah menggunanakan perintah baris ini karena suatu saat pengetahuan akan perintah-perintah ini bisa sangat diperlukan.



Berikut akan dijelaskan beberapa perintah dasar yang mungkin kelak akan sering digunakan terutama oleh para pemula. Perhatian: pengetahuan akan perintah-perintah yang lain akan segera bertambah seiring dengan kemajuan Anda menguasai sistem operasi Linux ini.

Penjelasan masing-masing perintah akan dipersingkat saja dan untuk mengetahui lebih detail lagi fungsi-fungsi suatu perintah, Anda dapat melihat manualnya, misalnya dengan mengetikkan perintah man:

man adalah perintah untuk menampilkan manual dari suatu perintah. Cara untuk menggunakannya adalah dengan mengetikkan man diikuti dengan perintah yang ingin kita ketahui manual pemakaiannya.


# ifconfig
eth0      Link encap:Ethernet  HWaddr y:y:y:y:y:y
inet addr:202.x.x.x  Bcast:202.x.x.x  Mask:255.255.255.248
inet6 addr: fe80::21c:c4ff:fedd:5ebe/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
RX packets:196993365 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:392202880 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:2340893589 (2.1 GiB)  TX bytes:2110683990 (1.9 GiB)
Interrupt:169 Memory:f8000000-f8012100
eth1      Link encap:Ethernet  HWaddr y:y:y:y:y:y
inet addr:192.x.x.xBcast:192.x.x.xMask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::21c:c4ff:fedd:5ebc/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
RX packets:876316856 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:709389252 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:2216185081 (2.0 GiB)  TX bytes:1837405613 (1.7 GiB)
Interrupt:177 Memory:fa000000-fa012100
lo        Link encap:Local Loopback
inet addr:127.0.0.1  Mask:255.0.0.0
inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
UP LOOPBACK RUNNING  MTU:16436  Metric:1
RX packets:18132814 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:18132814 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:4051112243 (3.7 GiB)  TX bytes:4051112243 (3.7 GiB)
Disini dapat dilihat bahwa ada 3, yaitu eth1 dengan IP 202.x.x.x , eth0 dengan IP 192.x.x.x dan lo untuk localhost
# ifconfig eth0  –> dengan menyebutkan namanya berarti melihat salah satu
eth1      Link encap:Ethernet  HWaddr y:y:y:y:y:y
inet addr:192.x.x.xBcast:192.x.x.xMask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::21c:c4ff:fedd:5ebc/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
RX packets:876384995 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:709424520 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:2257632580 (2.1 GiB)  TX bytes:1843218325 (1.7 GiB)
Interrupt:177 Memory:fa000000-fa012100
# ifconfig eth0 192.168.200.200 netmask 255.255.255.0
ini digunakan untuk melakukan perubahan alamat IP secara langsung, akan tetapi jika dilakukan reboot konfigurasi ini akan hilang.
Untuk membuat konfigurasi permanen, data harus ditulis di file, yaitu untuk Centos konfigurasinya terletak di “/etc/sysconfig/networking/devices/”
2. Perintah mengaktifkan dan mematikan  ethernet
# ifup eth1  –> menghidupkan eth1
#ifdown eth1  –> mematikan eth1
3. Perintah untuk melihat tabel routing
# route print
Kernel IP routing table
Destination     Gateway         Genmask               Flags Metric Ref    Use Iface
202.x.x.x        *                    255.255.255.248   U         0        0        0   eth0
192.x.x.0        *                    255.255.255.0       U         0        0        0   eth1
default            202.x.x.x       0.0.0.0                   UG       0        0        0   eth0
Dari informasi ini dapat dibaca bahwa default router untuk eth0 yaitu 202.x.x.x
Untuk menambahkan sebuah tabel routing agar komputer dapat melakukan routing ke IP 192.168.200.100 melalui gateway 192.168.100.1 maka perintahnya yaitu :
# route add 192.168.200.100 gw 192.168.100.1
Dan untuk menghapusnya yaitu dengan
# route del 192.168.200.100

Bab iv Kesimpulan

Banyak sekali Distro Linux yang mngembangkan Sistem Operasi seperti Linux ini, Dan semua bentuk Sistem Operasi cabang dari Linux dapat kita Download dengan mudah dan tanpa biaya.Red Hat adalah salah satu  contoh dari beberapa distro dan Red Hat Banyak memiliki kelebihan.

Pengkabelan Pemasangan Jaringan Komputer
16 Februari 2011 19:05
Tutorial singkat ini cocok sekali buat Anda yang sedang membuat  jaringan komputer atau anda yang sedang belajar Jaringan Komputer. kabel1OK tanpa panjang lebar kita mulai membahas.
Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. UTP singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan.
Kabel UTP ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden  – made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak,  maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter.

Konekktor
kabel2Konektor ini digunakan sebagai alat penghubung antara Kabel UTP dan LAN Card atau HUB/Swicth HUB/Router.
Konektornya ini bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Nama untuk konektor ini adalah RJ-45.
Crimp Tool
sc-ln224Satu  lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang  konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini  gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya.
LAN Tester
kabel6Dan  untuk lebih memudahkan pengecekan Kabel UTP yang telah terpasang RJ 45  maka gunakan LAN Tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja  agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan  pasang dan bisa kedap-kedip.
OK sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross.  Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu  berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada  persilangan pada susunan kabelnya.
kabel5Bingung? OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.
Tipe Straight
starighTipe  ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung  korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini (dilihat dari lubang  konektor, dari kiri ke kanan – lihat Gambar 4) : 2 oranye – 1 hijau – 2  biru – 1 hijau – 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye  muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar  pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan  kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka  ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar  ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.
kabel43  Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung  hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi  masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang  penulis foto dari sebuah buku.
kabel7  Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun  kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool.  Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung  kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan  (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang  ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar  penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin  tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian  Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya,  kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua,  dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu  yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada  masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan  tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi  masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah  1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti  memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.
LAN TESTER – alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip.
Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah  dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya  ikut standar):
Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna  pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa, yang penting  korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):
Tipe Cross
crossUntuk  tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC,  atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya  karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya  mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya  hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara  pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang  lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada  ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe  “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai  standar buat tipe “cross”.Masih bingung? Begini cara mudahnya:Ujung  pertama:
1. oranye muda
2. oranye tua
3. hijau muda
4. biru muda
5. biru tua
6. hijau tua
7. coklat muda
8. coklat tua
Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:
1. hijau muda
2. hijau tua
3. orange muda
4. biru muda
5. biru tua
6. orange tua
7. coklat muda
8. coklat tua
Sudah agak lebih mengerti? Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6  yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led  1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya  urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti  harus menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.OK, selamat  membangun jaringan komputer. Semoga Anda bisa berhasil sewaktu memasang  konektor pada kabelnya. Semoga ilmu ini berguna buat Anda, soalnya waktu  dulu penulis pertama kali membuat jaringan hasilnya lucu sekali, untuk  mengupas kabelnya penulis masih menggunakan cutter, padahal sudah ada  fasilitasnya di crimp toolnya. Tambah lagi ujung-ujungnya tiap kabel  penulis kelupas lagi menggunakan cutter, padahal yang betul tidak perlu  dikupas satu-satu, biarkan saja rata, karena nantinya apabila di ‘crimp  tool’ maka pin tersebut masing-masing akan tembus ke dalam kabelnya.  Semoga Anda tidak melakukan hal sama seperti penulis dulu.Demikian  tulisan mengenai cara membuat sambungan kabel UTP untuk jaringan  komputer. Semoga berguna bagi Anda semua. Terima kasih.
Arti istilah Internet Protocol dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut
16 Februari 2011 19:03
Internet Protocol (IP) merupakan fondasi (building block) dari Internet. Fungsi dari IP antara lain:
- mendefinisikan datagram ({basic unit} dari sebuah transmisi di Internet)
- mendefinisikan cara penggunaan alamat di Internet (Internet addressing scheme)
- memindahkan data antara {Network Access Layer} dan {host-to-Host Transport Layer}
- melakukan {routing} dari datagram antar komputer
- melakukan fragmentasi (pemecahan paket) dan re-assembly dari datagram Paket IP berisi data-data untuk TCP/IP protocol suite. Setiap paket  memiliki 32-bit alamat sumber (source address) dan tujuan (destination  address), beberapa bit untuk {option}, sebuah {header checksum}, dan  {payload of data}. Umumnya paket IP memiliki ukuran beberapa ratus  bytes. IP bersifat tidak reliable (unreliable). Maksudnya, paket IP tidak  dijamin sampai di tujuan ataupun sampai dengan urutan yang sama. Tugas  untuk menjamin reliability diserahkan kepada lapisan di atasnya, yaitu  TCP, Transport Control Protocol.

                
     
Telusuri | Sempurnakan | Edit terakhir 06-Oktober-2004 21:54:48 oleh nandang
       
                

topologi jaringan komputer
16 Februari 2011 18:50
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER

         Topologi  menggambarkan  struktur  dari  suatu  jaringan   atau  bagaimana  sebuah jaringan didesain. Pola ini sangat erat  kaitannya dengan metode access dan media pengiriman yang digunakan.  Topologi yang ada sangatlah tergantung dengan letak geofrapis dari  masing-masing terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam  komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman  data. Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik  (physical topology) yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik  dan topologi logik (logical topology) yang menunjukan bagaimana suatu  media diakses oleh host.
Adapun  topologi  fisik  yang  umum  digunakan  dalam  membangun  sebuah jaringan adalah :
Point to Point (Titik ke-Titik).
Jaringan kerja titik ketitik merupakan jaringan kerja yang paling  sederhana tetapi dapat digunakan secara luas. Begitu sederhananya  jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap sebagai suatu jaringan  tetapi hanya merupakan komunikasi biasa. Dalam hal ini, kedua simpul  mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat  memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim  dari satu simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya  antara terminal dengan CPU.
Star Network (Jaringan Bintang).
Dalam konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan  kedalam satu pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu  titik, seperti misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber  daya yang ada. Semua link harus berhubungan dengan pusat apabila ingin  menyalurkan data kesimpul lainnya yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat  mengalami gangguan, maka semua terminal juga akan terganggu. Model  jaringan bintang ini relatif sangat sederhana, sehingga banyak digunakan  oleh pihak per-bank-kan yang biasanya mempunyai banyak kantor cabang  yang tersebar diberbagai lokasi. Dengan adanya konfigurasi bintang ini,  maka segala macam kegiatan yang ada di-kantor cabang dapatlah dikontrol  dan dikoordinasikan dengan baik. Disamping itu, dunia pendidikan juga  banyak memanfaatkan jaringan bintang ini guna mengontrol kegiatan anak  didik mereka.
Kelebihan
·    Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
·    Tingkat keamanan termasuk tinggi.
·    Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
·    Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Kekurangan
·    Jika node tengah mengalami kerusakan, maka maka seluruh jaringan akan terhenti.
Penanganan
·    Perlunya disiapkan node tengah cadangan.

Gambar 3.1 Topologi jaringan bintang
Ring Networks (Jaringan Cincin)
Pada jaringan ini terdapat beberapa peralatan saling dihubungkan satu  dengan lainnya dan pada akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya  sebuah cincin. Jaringan cincin tidak memiliki suatu titik yang bertindak  sebagai pusat ataupun pengatur lalu lintas data, semua simpul mempunyai  tingkatan yang sama. Data yang dikirim akan berjalan melewati beberapa  simpul sehingga sampai pada simpul yang dituju. Dalam menyampaikan data,  jaringan bisa bergerak dalam satu ataupun dua arah. Walaupun demikian,  data yang ada tetap bergerak satu arah dalam satu saat. Pertama, pesan  yang ada akan disampaikan dari titik ketitik lainnya dalam satu arah.  Apabila ditemui kegagalan, misalnya terdapat kerusakan pada peralatan  yang ada, maka data yang ada akan dikirim dengan cara kedua, yaitu pesan  kemudian ditransmisikan dalam arah yang berlawanan, dan pada akhirnya  bisa berakhir pada tempat yang dituju. Konfigurasi semacam ini relative  lebih mahal apabila dibanding dengan konfigurasi jaringan bintang. Hal  ini disebabkan, setiap simpul yang ada akan bertindak sebagai komputer  yang akan mengatasi setiap aplikasi yang dihadapinya, serta harus mampu  membagi sumber daya yang dimilikinya pada jaringan yang ada. Disamping  itu, sistem ini lebih sesuai digunakan untuk sistem yang tidak terpusat  (decentralized-system), dimana tidak diperlukan adanya suatu prioritas  tertentu.

Gambar 8.2 Topologi jaringan cincin

Tree Network (Jaringan Pohon)
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat  atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain  yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul  pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan  node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus  melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan  jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu  kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan  dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta  pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun  kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak  berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga  menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi  lambat

Gambar 8.3 Topologi jaringan pohon

Bus Network
Konfigurasi lainnya dikenal dengan istilah bus-network, yang cocok  digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas. Setiap komputer (setiap  simpul) akan dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi melalui sebuah  interface. Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan komputer  ataupun peralatan lainnya yang terdapat didalam network, dengan kata  lain, semua simpul mempunyai kedudukan yang sama. Dalam hal ini,  jaringan tidak tergantung kepada komputer yang ada dipusat, sehingga  bila salah satu peralatan atau salah satu simpul mengalami kerusakan,  sistem tetap dapat beroperasi. Setiap simpul yang ada memiliki address  atau alam sendiri. Sehingga untuk meng-access data dari salah satu  simpul, user atau pemakai cukup menyebutkan alamat dari simpul yang  dimaksud. Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau  penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa  mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila  terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan  akan mengalami gangguan.

Gambar 8.4 Topologi jaringan bus
Plex Network (Jaringan Kombinasi)
Merupakan jaringan yang benar-benar interaktif, dimana setiap simpul  mempunyai kemampuan untuk meng-access secara langsung tidak hanya  terhadap komputer, tetapi juga dengan peralatan ataupun simpul yang  lain. Secara umum, jaringan ini mempunyai bentuk mirip dengan jaringan  bintang. Organisasi data yang ada menggunakan de-sentralisasi, sedang  untuk melakukan perawatan, digunakan fasilitas sentralisasi.

Gambar 8.5 Topologi jaringan kombinasi

Topologi Logik pada umumnya terbagi mejadi dua tipe, yaitu :
a.    Topologi Broadcast
Secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain pada media jaringan.
b.    Topologi Token Passing
Mengatur pengiriman data pada host melalui media dengan menggunakan  token yang secara teratur berputar pada seluruh host. Host hanya dapat  mengirimkan data hanya jika host tersebut memiliki token. Dengan token  ini, collision dapat dicegah.
Faktor – faktor yang perlu mendapat pertimbangan untuk pemilihan topologi adalah sebagai berikut :
·    Biaya
Sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan dalam organisasi.
·    Kecepatan
Sampai sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan dalam sistem.
·    Lingkungan
Misalnya listrik atau faktor – faktor lingkungan yang lain, yang  berpengaruh pada jenis perangkat keras yang               digunakan.
·    Ukuran
Sampai seberapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file server atau sejumlah server khusus.
·    Konektivitas
Apakah  pemakai  yang  lain  yang  menggunakan  komputer  laptop  perlu mengakses jaringan dari berbagai lokasi.

Rabu, 16 Februari 2011 di 03.58 Diposting oleh Rofy Himawan 0 Comments

Topologi Jaringan


Arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan: bus, star, dan ring. Topologi jaringan ini kemudian berkembang menjadi topologi tree dan mesh yang merupakan kombinasi dari star, mesh, dan bus. Dengan populernya teknologi nirkabel dewasa ini maka lahir pula satu topologi baru yaitu topologi wireless. Berikut topologi-topologi yang dimaksud:

1. Topologi Bus
2. Topologi Ring (Cincin)
3. Topologi Star (Bintang)
4. Topologi Tree (Pohon)
5. Topologi Mesh (Tak beraturan)
6. Topologi Wireless (Nirkabel)

Topologi Bus

Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.

* Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).


* Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal.
* Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi.
* Atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi.
* Atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP.
* Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data.


* Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD.
* Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3, yaitu sbb:

TABEL: Karakteritik Kabel Coaxial
10Base5 10Base2
Rate Data 10 Mbps 10 Mbps
Panjang / segmen 500 m 185 m
Rentang Max 2500 m 1000 m
Tap / segmen 100 30
Jarak per Tap 2.5 m 0.5 m
Diameter kabel 1 cm 0.5 cm

* Melihat bahwa pada setiap segmen (bentang) kabel ada batasnya maka diperlukan “Repeater” untuk menyambungkan segmen-segmen kabel.


Kelebihan topologi Bus adalah:

* Instalasi relatif lebih murah
* Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya
* Biaya relatif lebih murah

Kelemahan topologi Bus adalah:

* Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal
* Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit
* Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.

Topologi Ring (Cincin)

Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.

* Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media transmisi dari satu terminal ke terminal lainnya hingga membentuk suatu lingkaran, dimana jalur transmisi hanya “satu arah”.

Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data, dan pemindahan data.




* Penyelipan data adalah proses dimana data dimasukkan kedalam saluran transmisi oleh terminal pengirim setelah diberi alamat dan bit-bit tambahan lainnya.
* Penerimaan data adalah proses ketika terminal yang dituju telah mengambil data dari saluran, yaitu dengan cara membandingkan alamat yang ada pada paket data dengan alamat terminal itu sendiri. Apabila alamat tersebut sama maka data kiriman disalin.
* Pemindahan data adalah proses dimana kiriman data diambil kembali oleh terminal pengirim karena tidak ada terminal yang menerimanya (mungkin akibat salah alamat). Jika data tidak diambil kembali maka data ini akan berputar-putar dalama saluran. Pada jaringan bus hal ini tidak akan terjadi karena kiriman akan diserap oleh “terminator”.
* Pada hakekatnya setiap terminal dalam jaringan cincin adalah “repeater”, dan mampu melakukan ketiga fungsi dari topologi cincin.
* Sistem yang mengatur bagaimana komunikasi data berlangsung pada jaringan cincin sering disebut token-ring.
* Kemungkinan permasalahan yang bisa timbul dalam jaringan cincin adalah:
o Kegagalan satu terminal / repeater akan memutuskan komunikasi ke semua terminal.
o Pemasangan terminal baru menyebabkan gangguan terhadap jaringan, terminal baru harus mengenal dan dihubungkan dengan kedua terminal tetangganya.

Topologi Star (Bintang)

Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.

* Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal lainnya melalukan komunikasi melalui terminal pusat ini.
* Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa “HUB” atau “MAU” (Multi Accsess Unit).




* Terdapat dua alternatif untuk operasi simpul pusat.
o Simpul pusat beroperasi secara “broadcast” yang menyalurkan data ke seluruh arah. Pada operasi ini walaupun secara fisik kelihatan sebagai bintang namun secara logik sebenarnya beroperasi seperti bus. Alternatif ini menggunakan HUB.
o Simpul pusat beroperasi sebagai “switch”, data kiriman diterima oleh simpul kemudian dikirim hanya ke terminal tujuan (bersifat point-to-point), akternatif ini menggunakan MAU sebagai pengendali.
* Bila menggunakan HUB maka secara fisik sebenarnya jaringan berbentuk topologi Bintang namun secara logis bertopologi Bus. Bila menggunakan MAU maka baik fisik maupun logis bertopologi Bintang.
* Kelebihan topologi bintang :
o Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
o Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.
* Kelemahan topologi bintang:
o Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
o Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.

Topologi Tree (Pohon)

* Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.




* Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
* Ada dua kesulitan pada topologi ini:
o Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
o Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.

Topologi Mesh (Tak beraturan)

* Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan.
* Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi.




Topologi Wireless (Nirkabel)


* Jaringan nirkabel menjadi trend sebagai alternatif dari jaringan kabel, terutama untuk pengembangan LAN tradisional karena bisa mengurangi biaya pemasangan kabel dan mengurangi tugas-tugas relokasi kabel apabila terjadi perubahan dalam arsitektur bangunan dsb. Topologi ini dikenal dengan berbagai nama, misalnya WLAN, WaveLAN, HotSpot, dsb.
* Model dasar dari LAN nirkabel adalah sbb:




* Blok terkecil dari LAN Nirkabel disebut Basic Service Set (BSS), yang terdiri atas sejumlah station / terminal yang menjalankan protokol yang sama dan berlomba dalam hal akses menuju media bersama yang sama.
* Suatu BSS bisa terhubung langsung atau terpisah dari suatu sistem distribusi backbone melalui titik akses (Access Point).
* Protokol MAC bisa terdistribusikan secara penuh atau terkontrol melalui suatu fungsi kordinasi sentral yang berada dalam titik akses.
* Suatu Extended Service Set (ESS) terdiri dari dua atau lebih BSS yang dihubungkan melalui suatu sistem distribusi.

* Interaksi antara LAN nirkabel dengan jenis LAN lainnya digambarkan sebagai berikut:




* Pada suatu jaringan LAN bisa terdapat LAN berkabel backbone, seperti “Ethernet” yang mendukung server, workstation, dan satu atau lebih bridge / router untuk dihubungkan dengan jaringan lain. Selain itu terdapat modul kontrol (CM) yang bertindak sebagai interface untuk jaringan LAN nirkabel. CM meliputi baik fungsi bridge ataupun fungsi router untuk menghubungkan LAN nirkabel dengan jaringan induk. Selain itu terdapat Hub dan juga modul pemakai (UM) yang mengontrol sejumlah stasiun LAN berkabel.
* Penggunaan teknologi LAN nirkabel lainnya adalah untuk menghubungkan LAN pada bangunan yang berdekatan.
* Syarat-syarat LAN nirkabel :
o Laju penyelesaian: protokol medium access control harus bisa digunakan se-efisien mungkin oleh media nirkabel untuk memaksimalkan kapasitas.
o Jumlah simpul: LAN nirkabel perlu mendukung ratusan simpul pada sel-sel multipel.
o Koneksi ke LAN backbone: modul kontrol (CM) harus mampu menghubungkan suatu jaringan LAN ke jaringan LAN lainnya atau suatu jaringan ad-hoc nirkabel.
o Daerah layanan: daerah jangkauan untuk LAN nirkabel biasanya memiliki diameter 100 hingga 300 meter.
o Kekokohan dan keamanan transmisi: sistem LAN nirkabel harus handal dan mampu menyediakan sistem pengamanan terutama penyadapan.
* Teknologi LAN nirkabel:
o LAN infrared (IR) : terbatas dalam sebuah ruangan karena IR tidak mampu menembus dinding yang tidak tembus cahaya.
o LAN gelombang radio : terbatas dalam sebuah kompleks gedung, seperti bluetooth, WiFi, dan HomeRF.
o LAN spektrum penyebaran: beroperasi pada band-band ISM (industrial, scientific, medical) yang tidak memerlukan lisensi.
o Gelombang mikro narrowband : beroperasi pada frekuensi gelombang mikro yang tidak termasuk dalam spektrum penyebaran

di 03.58 Diposting oleh Rofy Himawan 0 Comments

Topologi Jaringan


Arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan: bus, star, dan ring. Topologi jaringan ini kemudian berkembang menjadi topologi tree dan mesh yang merupakan kombinasi dari star, mesh, dan bus. Dengan populernya teknologi nirkabel dewasa ini maka lahir pula satu topologi baru yaitu topologi wireless. Berikut topologi-topologi yang dimaksud:

1. Topologi Bus
2. Topologi Ring (Cincin)
3. Topologi Star (Bintang)
4. Topologi Tree (Pohon)
5. Topologi Mesh (Tak beraturan)
6. Topologi Wireless (Nirkabel)

Topologi Bus

Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.

* Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).


* Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal.
* Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi.
* Atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi.
* Atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP.
* Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data.


* Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD.
* Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3, yaitu sbb:

TABEL: Karakteritik Kabel Coaxial
10Base5 10Base2
Rate Data 10 Mbps 10 Mbps
Panjang / segmen 500 m 185 m
Rentang Max 2500 m 1000 m
Tap / segmen 100 30
Jarak per Tap 2.5 m 0.5 m
Diameter kabel 1 cm 0.5 cm

* Melihat bahwa pada setiap segmen (bentang) kabel ada batasnya maka diperlukan “Repeater” untuk menyambungkan segmen-segmen kabel.


Kelebihan topologi Bus adalah:

* Instalasi relatif lebih murah
* Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya
* Biaya relatif lebih murah

Kelemahan topologi Bus adalah:

* Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal
* Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit
* Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.

Topologi Ring (Cincin)

Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.

* Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media transmisi dari satu terminal ke terminal lainnya hingga membentuk suatu lingkaran, dimana jalur transmisi hanya “satu arah”.

Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data, dan pemindahan data.




* Penyelipan data adalah proses dimana data dimasukkan kedalam saluran transmisi oleh terminal pengirim setelah diberi alamat dan bit-bit tambahan lainnya.
* Penerimaan data adalah proses ketika terminal yang dituju telah mengambil data dari saluran, yaitu dengan cara membandingkan alamat yang ada pada paket data dengan alamat terminal itu sendiri. Apabila alamat tersebut sama maka data kiriman disalin.
* Pemindahan data adalah proses dimana kiriman data diambil kembali oleh terminal pengirim karena tidak ada terminal yang menerimanya (mungkin akibat salah alamat). Jika data tidak diambil kembali maka data ini akan berputar-putar dalama saluran. Pada jaringan bus hal ini tidak akan terjadi karena kiriman akan diserap oleh “terminator”.
* Pada hakekatnya setiap terminal dalam jaringan cincin adalah “repeater”, dan mampu melakukan ketiga fungsi dari topologi cincin.
* Sistem yang mengatur bagaimana komunikasi data berlangsung pada jaringan cincin sering disebut token-ring.
* Kemungkinan permasalahan yang bisa timbul dalam jaringan cincin adalah:
o Kegagalan satu terminal / repeater akan memutuskan komunikasi ke semua terminal.
o Pemasangan terminal baru menyebabkan gangguan terhadap jaringan, terminal baru harus mengenal dan dihubungkan dengan kedua terminal tetangganya.

Topologi Star (Bintang)

Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.

* Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal lainnya melalukan komunikasi melalui terminal pusat ini.
* Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa “HUB” atau “MAU” (Multi Accsess Unit).




* Terdapat dua alternatif untuk operasi simpul pusat.
o Simpul pusat beroperasi secara “broadcast” yang menyalurkan data ke seluruh arah. Pada operasi ini walaupun secara fisik kelihatan sebagai bintang namun secara logik sebenarnya beroperasi seperti bus. Alternatif ini menggunakan HUB.
o Simpul pusat beroperasi sebagai “switch”, data kiriman diterima oleh simpul kemudian dikirim hanya ke terminal tujuan (bersifat point-to-point), akternatif ini menggunakan MAU sebagai pengendali.
* Bila menggunakan HUB maka secara fisik sebenarnya jaringan berbentuk topologi Bintang namun secara logis bertopologi Bus. Bila menggunakan MAU maka baik fisik maupun logis bertopologi Bintang.
* Kelebihan topologi bintang :
o Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
o Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.
* Kelemahan topologi bintang:
o Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
o Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.

Topologi Tree (Pohon)

* Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.




* Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
* Ada dua kesulitan pada topologi ini:
o Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
o Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.

Topologi Mesh (Tak beraturan)

* Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan.
* Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi.




Topologi Wireless (Nirkabel)


* Jaringan nirkabel menjadi trend sebagai alternatif dari jaringan kabel, terutama untuk pengembangan LAN tradisional karena bisa mengurangi biaya pemasangan kabel dan mengurangi tugas-tugas relokasi kabel apabila terjadi perubahan dalam arsitektur bangunan dsb. Topologi ini dikenal dengan berbagai nama, misalnya WLAN, WaveLAN, HotSpot, dsb.
* Model dasar dari LAN nirkabel adalah sbb:




* Blok terkecil dari LAN Nirkabel disebut Basic Service Set (BSS), yang terdiri atas sejumlah station / terminal yang menjalankan protokol yang sama dan berlomba dalam hal akses menuju media bersama yang sama.
* Suatu BSS bisa terhubung langsung atau terpisah dari suatu sistem distribusi backbone melalui titik akses (Access Point).
* Protokol MAC bisa terdistribusikan secara penuh atau terkontrol melalui suatu fungsi kordinasi sentral yang berada dalam titik akses.
* Suatu Extended Service Set (ESS) terdiri dari dua atau lebih BSS yang dihubungkan melalui suatu sistem distribusi.

* Interaksi antara LAN nirkabel dengan jenis LAN lainnya digambarkan sebagai berikut:




* Pada suatu jaringan LAN bisa terdapat LAN berkabel backbone, seperti “Ethernet” yang mendukung server, workstation, dan satu atau lebih bridge / router untuk dihubungkan dengan jaringan lain. Selain itu terdapat modul kontrol (CM) yang bertindak sebagai interface untuk jaringan LAN nirkabel. CM meliputi baik fungsi bridge ataupun fungsi router untuk menghubungkan LAN nirkabel dengan jaringan induk. Selain itu terdapat Hub dan juga modul pemakai (UM) yang mengontrol sejumlah stasiun LAN berkabel.
* Penggunaan teknologi LAN nirkabel lainnya adalah untuk menghubungkan LAN pada bangunan yang berdekatan.
* Syarat-syarat LAN nirkabel :
o Laju penyelesaian: protokol medium access control harus bisa digunakan se-efisien mungkin oleh media nirkabel untuk memaksimalkan kapasitas.
o Jumlah simpul: LAN nirkabel perlu mendukung ratusan simpul pada sel-sel multipel.
o Koneksi ke LAN backbone: modul kontrol (CM) harus mampu menghubungkan suatu jaringan LAN ke jaringan LAN lainnya atau suatu jaringan ad-hoc nirkabel.
o Daerah layanan: daerah jangkauan untuk LAN nirkabel biasanya memiliki diameter 100 hingga 300 meter.
o Kekokohan dan keamanan transmisi: sistem LAN nirkabel harus handal dan mampu menyediakan sistem pengamanan terutama penyadapan.
* Teknologi LAN nirkabel:
o LAN infrared (IR) : terbatas dalam sebuah ruangan karena IR tidak mampu menembus dinding yang tidak tembus cahaya.
o LAN gelombang radio : terbatas dalam sebuah kompleks gedung, seperti bluetooth, WiFi, dan HomeRF.
o LAN spektrum penyebaran: beroperasi pada band-band ISM (industrial, scientific, medical) yang tidak memerlukan lisensi.
o Gelombang mikro narrowband : beroperasi pada frekuensi gelombang mikro yang tidak termasuk dalam spektrum penyebaran